asahanbisnis
Entri Populer
-
Salam kenal semua. Saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya syafruddin yusuf, saya alumni Fak Ekonomi Manajemen UMSU. Waktu SD saya di S...
-
cobra the best sanca guntur Kabar gembira bagi pecinta ayam Bangkok. Bosan kalah terus di gelanggang. Padahal beli ayam mahal. ...
-
Bukit Katarina Objek Wisata Tahunan di Asahan KISARAN- Bukit Katarina Asahan menjadi objek wisata tahunan yang memberikan berkah bagi warg...
-
Tedi Haryono (35) alias Marudut sopir L-300, ditemukan tewas mengenaskan di perkebunan sawit warga di pinggir Jalinsum Gunung Tua-Medan De...
-
Kesehatan merupakan sesuatu yang paling berharga bagi manusia. Kami siap memberikan jawaban terhadap penyakit yang anda derita dan memberik...
-
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kisaran menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada Muliadi alias Ahok (37) pria keturunan warga Jalan Di...
-
6 Karyawan PT Torganda Dirampok, 1 Ditembak *** Rp1,4 Miliar Digasak Perampok bersenpi kembali beraksi di wilayah hukum Polres Labuhan B...
-
Bunuh Manajer di Batam Ditangkap di Buntu Pane Judul kecil: Tim gabungan Polresta Barelang dan Polres Asahan membekuk Sandy Triadi (23),...
-
Anda pasti tahu dengan tumbuhan yang satu ini.Putri malu. tanaman ini banyak ditemui di semak belukar. Ternyata tanaman ini memiliki khasia...
Minggu, 04 September 2011
Bukit Katarina objek wisata tahunan di Asahan
Bukit Katarina Objek Wisata Tahunan di Asahan
KISARAN- Bukit Katarina Asahan menjadi objek wisata tahunan yang memberikan berkah bagi warga sekitar selama hari pertama hingga hari keempat Idul Fitri. Di mana banyak warga yang membangun lapak jualan makanan dan minuman, serta tempat permainan di lokasi bukit itu selama Idul Fitri. Warga juga membuat lapak parkir kendaraan sepedamotor yang hendak berkunjung ke bukit setiap Idul Fitri.
Tradisi warga Asahan mengunjungi Bukit Katarina ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Tak tau siapa yang memulainya, namun setiap Idul Fitri dan Tahun Baru bukit ini selalu dikunjungi ribuan warga setiap harinya.
Siti (36) salah seorang warga yang membuka lapak jualan di Bukit Katarina mengatakan, walau hanya menjual makanan ringan seperti bakso, mi goreng maupun jajan anak-anak serta minuman dari jenis air mineral hingga cendol, ia telah mendapat keuntungan yang cukup lumayan. Tak heran jika selama 4 hari berjualan ia mampu meraup untung hingga di atas Rp2 juta.
Keungtungan tersebut menurutnya jauh lebih banyak dibanding berjualan di kota Kisaran seperti yang dilakukannnya ketika di luar lebaran.
“Di luar lebaran saya berjualan di kota Kisaran, namun keuntungan mencapai satu juta sulit diperoleh walau sudah berjulan satu bulan lebih. Syukur lah bahwa setiap lebaran lokasi yang hanya gundukan tanah dan ditumbuhi pohon karet milik PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) dan di pinggir bukit tersebut mengalir Sungai Silau yang bermuara ke Kota Tanjung Balai telah memberi berkah bagi penghidupan warga pedagang kecil yang biasnya berjualan di kaki lima atau di pinggir badan jalan inti kota Kisaran,” paparnya.
Hal yang sama diutarakan Sari (42) yang membawa tiga anaknya di lokasi lapakjualannya. Menurutnya dari hasil menjual es cendol dan minuman lainnya seperti air mineral di Bukit Katarina yang hanya diramaikan warga pada saat lebaran dirinya bisa meraih keuntungan yang cukup banyak.
Sari mengaku selama empat hari ia menjajakan barang dagangannya dari pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB dan kemudian kembali ke rumahnya untuk istirahat malam harinya.
Menurutnya mulai Senin (5/9) tidak akan ada lagi warga yang mengunjungi Bukit Katarina. Karena sesuai kebiasaan warga setiap tahunnya hanya ramai di bukit saat hari pertama hingga hari ke empat Idul Fitri saja. (van)
Jumat, 02 September 2011
Hobi Bisa Menjadi Salah Satu Cara Untuk Memulai Usaha
Tetapi kelihatannya hal ini tidak menyurutkan langkah kaum wanita di pedesaan untuk pergi menjadi TKW. Tawaran penghasilan yang besar, iming-iming dari mereka yang sukses membawa uang banyak kembali ke kampung dan terutama yaitu sulitnya mencari pekerjaan di kampung menjadi alasan para kaum wanita di pedesaan menjadi TKW. Apakah benar kalau peluang di kampung lebih sempit di bandingkan perkotaan, sehingga harus berbondong-bondong ke kota bahkan ke luar negeri?
Tanah air kita kaya lho..bahkan ada pepatah tongkat kayu dan batu pun bisa jadi tanaman. Penduduknya juga padat sehingga potensi pasar di depan kita sangat besar. Mereka itu perlu banyak hal untuk kebutuhan hidupnya dari makanan, sandang, pangan, pendidikan dan lain-lain. Semua kebutuhan hidup manusia itu berpotensi menjadi peluang usaha.
Jadi peluang dan ide usaha itu bisa muncul dimana-mana dan tidak hanya menjadi monopoli warga perkotaan saja, tetapi bisa saja muncul di daerah terpencil sekalipun. Tinggal kita mengamati, apa saja kebutuhan warga setempat yang bisa dipenuhi oleh kita. Atau potensi apa yang bisa digali dari alam setempat untuk dijadikan ide usaha.Kalau perlu jajaki juga kemungkinan eskpor produk ke perkotaan atau tempat lain yang membutuhkan. Misalnya buat aneka snack yang dijual ke toko kue atau supermarket di kota,bahkan diekspor ke luar negeri. Kendala yang paling banyak dihadapi oleh kaum ibu untuk berwirausaha adalah bagaimana menemukan ide usaha yang cocok bagi dirinya. Padahal tidak usah jauh-jauh mencari ide usaha, karena kita bisa mengembangkan hobi yang kita minati menjadi ide usaha. Benar nggak sih?
Setiap orang entah di perkotaan atau pedesaan pasti mempunyai hobi dan kegemaran. Ada yang hobinya memasak, membaca, menulis, merawat tanaman dan lain-lain. Biasanya hobi memberikan manfaat yang menyenangkan bagi kita yaitu menghibur dan menghindari diri dari stress. Maka bila kita sudah menekuni hobi maka bisa lupa waktu bahkan ada pula yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar asalkan hobinya tersalurkan. Wah barabe juga bila hobi yang ditekuni malah menghabiskan uang. Bukankah akan lebih enak kalau kita bisa ubah hobi ini dari menghabiskan uang menjadi mendatangkan uang !!!!! Hobi tersalurkan, uangpun didapat.
Lalu apakah memang mungkin hobi yang kita jalani bisa mendatangkan uang? jelas bisa dong. Coba kita lihat, bila hobi bercocok tanam yang bisa dikembangkan di kampung kan mendatangkan penghasilan kalau hasil tanaman dijual di kota. Atau hobi memelihara ikan, burung dan ternak sangat berpotensi bila hasilnya di pasarkan. Katanya sih usaha yang dimulai dari hobi akan bisa berkembang dengan baik. Ini bukan pendapat semata-mata lho, tetapi didukung juga dengan riset dari pengamat wirausaha dari Amerika Serikat yaitu Thomas Stanley. “Dia menyatakan dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa 86% orang yang sukses dalam usaha dan karir karena mencintai dan meminati bidang usaha yang digelutinya.”
Faktor lain yang mendukung kenapa usaha dari hobi bisa berkembang dengan baik juga karena kita paham dan tahu seluk-beluknya. Keahlian tentunya tidak datang begitu saja tetapi karena kita rajin memupuk hobi dan akhirnya tahu seluk beluknya secara detail dan otomatis kita berpotensi menjadi yang terbaik di bidang itu.
Hobi tidak sekedar kenangan semata tetapi bisa dikembangkan menjadi bisnis. Lalu bagaimana caranya? Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu :
Pertama, tekuni hobi sehingga kita bisa menjadi ahli yang terbaik di bidang itu. Misalnya, bila mempunyai hobi memasak maka bercita-citalah menjadi juru masak yang handal. Caranya? Tentunya luangkan waktu yang lebih banyak untuk mengasah ketrampilan bidang memasak atau menambah pengetahuan dengan mengikuti kursus memasak. Banyaklah membaca buku seputar memasak dan lakukan praktek terus-menerus agar masakan yang kita hasilkan bisa layak jual dan disukai orang.
Kedua, carilah peluang dari hobi yang kita tekuni apakah bisa berpotensi bisnis atau tidak. Percuma juga kan bila hobi yang kita tekuni tetapi ternyata tidak mempunyai prospek bisnis. Jadi lakukan survey pasar kecil-kecilan apakah produk yang kita hasilkan cukup diminati pasar. Pada dasarnya semua hobi bisa dikomersialisasi, asalkan kita tahu dimana celahnya untuk menjaring peluang dari hobi tersebut. Bahkan hobi belanja pun bisa jadi peluang usaha. Di luar negri, ada pusat pembelanjaan, terutama bagian fashion, yang menyediakan “pembelanja pribadi”, yaitu konsultan yang mendampingi konsumen ketika belanja. Mereka yang memberi pertimbangan baik-buruk, pantas tidak pantas untuk konsumennya yang ragu dengan model baju yang dipilihnya.
Ketiga, belajar dari mentor-mentor yang sudah sukses di bidangnya. Di manapun tempatnya pasti ada orang yan sudah sukses menjalankan usaha yang kita tekuni, maka tidak ada salahnya untuk menghubungi orang tersebut untuk belajar bagaimana menghasilkan karya yang baik. Selain itu bila kita bisa menjalin hubungan dengan mentor yang terbukti sukses, kita tentu lebih termotivasi untuk mengikuti jejaknya. Dan yang lebih penting lagi, produk yang kita hasilkan akan dinilai oleh orang yang cukup berkompeten sehingga kita bisa mengadakan evaluasi terus menerus.
Keempat, bergabunglah dalam komunitas atau asosiasi bisnis yang mewadahi hobi yang ditekuni. Misalnya hobi memasak bisa bergabung pada club memasak yang biasanya diadakan oleh majalah tertentu. Saat ini klub-klub seperti itu juga berkembang sampai ke daerah lho. Banyak manfaat yang bisa di dapatkan bila aktif dikomunitas bisnis, diantaranya bisa dapat info terbaru untuk meningkatkan kualitas produk kita, bisa juga dari info pelanggan baru, rekanan baru atau permodal.
Kelima, rajinlah melakukan promosi dan penawaran produk atau jasa yang kita miliki. Caranya, dengan melakukan penawaran yang intensif hasil karya kita ke lingkungan terdekat kita. Bisa teman, tetangga, anggota klub bisnis atau bisa juga melakukan penawaran ke toko-toko terdekat.
Ide usaha bertebaran di mana-mana baik di kota maupun di desa. Bila kita memulai hobi dengan didasari kecintaan kita, serta motivasi yang tinggi untuk memberi manfaat sebesar-besarnya, maka insya Allah bisa berhasil.
Langganan:
Postingan (Atom)